-----------------------
Cabang iman Yg Ke- 14 s/d 16(Mencintai Nabi Muhammad,Mengagungkan derajat Nabi Muhammad dan Bakhil terhadap agama Islam)
===============
Cabang iman Yg Ke-14 s/d 16 sebagimana disebutkan dalam bait syair:
وَاحْبُبْ نَبِيَّكَ ثُمَّ عَظِّمْ قَدْرَهُ * وَابْخِلْ بِدِيْنِكَ مَا يُرَى بِكَ مَأْثَمُ
Cintailah nabimu, kemudian agungkan derajatnya; dan kikirlah dengan agamamu selama dilihat perbuatan dosa bagimu.
Mencintai Nabi Muhammad saw
Nabi Muhammad saw bersabda:
لاَ يُؤْمِنُ اَحَدُكُمْ حَتَّى اَكُوْنَ اَحَبَّ اِلَيْهِ مِنْ نَفْسِهِ وَمَالِهِ وَوَلَدِهِ وَوَالِدِهِ وَالنَّاسِ اَجْمَعِيْنَ
Tiadalah salah seorang dari kalian beriman, sehingga aku lebih
dicintai olehnya dari pada dirinya, hartanya, anaknya, orang tuanya dan
manusia semuanya.
Manusia dalam hadits ini adalah selain orang-orang yang telah
disebutkan, seperti kerabat, kenalan, tetangga, teman, dan lainnya.
Mencintai Rasulullah saw adalah perwujudan dari mencintai Allah Ta'ala,
demikian pula mencintai ulama dan orang-orang yang bertakwa, karena
Allah Ta'ala mencintai mereka dan mereka juga mencintai Allah. Semua itu
kembali kepada kecintaan yang asli dan tidak boleh melampauinya. Karena
pada hakekatnya sama sekali tidak ada yang dicintai bagi orang-orang
yang tajam pandangan mata hatinya kecuali Allah Ta'ala, dan sama sekali
tidak ada yang berhak untuk dicintai kecuali Dia.
Mengagungkan derajat Nabi Muhammad saw
Mengagungkan derajat Nabi Muhammad saw berarti mengetahui ketinggian
derajatnya, menjaga tatakrama dan sopan santun pada waktu menyebut nama
beliau, dan mendengar nama serta hadits beliau, memperbanyak membaca
salawat atas beliau, dan memusatkan perhatian dalam mengikuti sunnah
beliau. Dalam surat al-Hujurat ayat 2 Allah swt berfirman:
يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا لاَ تَرْفَعُوْا اَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ
صَوْتِ النَّبِيِّ وَلاَ تَجْهَرُوْا لَهُ بِالْقَوْلِ كَجَهْرِ بَعْضِكُمْ
لِبَعْضٍ اَنْ تَحْبَطَ اَعْمَالُكُمْ وَاَنْتُمْ لاَ تَشْعُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu
lebih dari suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara
keras sebagaimana kerasnya suara sebagian dari kamu terhadap sebagian
yang lain, supaya tidak hapus pahala amalmu sedangkan kamu tidak
menyadari.
Bakhil terhadap agama Islam
Bakhil terhadap agama berarti lebih senang dibunuh dan dimasukkan ke
dalam api dari pada menjadi orang kafir, dan menyadari bahwa agama Islam
adalah jauh lebih mulia dari pada semua harta dan anak-anaknya.
Umar bin Abdul Aziz pada waktu menjabat sebagai kepala negara telah
mengirimkan sepasukan tentara untuk melawan serangan tentara Romawi.
Dalam peperangan tersebut 20 orang tentara muslim ditawan oleh pasukan
Romawi. Kaisar Romawi memerintahkan salah seorang dari tentara muslim
yang ditawan untuk meninggalkan agama Islam dan memeluk agama kekaisaran
Romawi serta menyembah tuhannya:
Kaisar: Hai orang muslim, jika kamu mau memeluk agamaku dan
menyembah tuhan yang aku sembah, maka kujadikan kamu sebagai kepala
pemerintahan di daerah yang besar. Aku akan memberimu: bendera, wanita
penghibur, piala, dan terompet. Jika kamu tidak mau masuk agamaku, maka
aku akan membunuh dan memenggal lehermu dengan pedang.
Tawanan: Aku tak akan menjual agama dengan harta benda dunia.
Kaisar lalu memerintahkan untuk membunuhnya. Tawanan tersebut dibawa ke
alun-alun dan dipenggal lehernya dengan pedang. Setelah lehernya putus,
kepalanya berputar mengelilingi alun-alun sambil membaca ayat al-Quran,
al-Fajr 30:
يَآ ئَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ارْجِعِى اِلَى رَبِّكِ
رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً فَادْخُلِى فِى عِبَادِى وَادْخُلِى جَنَّتِى
Wahai jiwa yang tenang, kembalilah engkau kepada Tuhanmu dengan hati
yang puas lagi diridlai-Nya. Masuklah dalam kelompok hamba-Ku dan
masuklah ke dalam surga-Ku.
Kaisar makin marah dan memerintahkan untuk mengambil tawanan yang kedua.
Kaisar: Masuklah ke agamaku, nanti kau kujadikan kepala
pemerintahan di kota Anu. Jika engkau menolak, maka akan kupotong
lehermu seperti kupotong leher temanmu.
Tawanan: Aku tidak akan menjual agama dengan harta benda dunia.
Jika kamu mempunyai kekuasaan untuk memotong leherku, maka kamu tidak
memiliki kekuasaan untuk memotong imanku.
Kaisarpun memerintahkan untuk memotong lehernya. Setelah putus,
kepalanya berputar mengelilingi alun-alun tiga kali seperti kepala
temannya sambil membaca ayat al-Quran, al-Haqqah 21-23:
فَهُوَ فِى عِيْشَةٍ رَاضِيَةٍ فِى جَنَّةٍ عَالِيَةٍ قُطُوْفُهَا دَانِيَةٌ
Maka dia telah berada dalam kehidupan yang diridlai, yaitu dalam surga yang tinggi, yang bebuahannya terjangkau.
Kaisar makin menjadi marah, dan memerintahkan untuk mengambil tawanan yang ketiga, seorang muslim yang celaka.
Kaisar: Apa yang akan kau katakan? Apakah engkau mau masuk agamaku dan akan kujadikan engkau seorang kepala pemerintahan?
Tawanan: Aku mau masuk agamamu dan memilih dunia dari pada akhirat.
Kaisar: Menteri, buatkan surat keputusan untuk tawanan ini. Berikan kepadanya wanita, piala, dan bendera.
Menteri: Baginda Kaisar, katakanlah kepadanya: "Jika engkau orang
yang jujur dalam ucapanmu, bunuhlah salah seorang dari temanmu, agar
kami dapat mempercayai omonganmu."
Tawanan terkutuk itu mengambil salah seorang temannya dan membunuhnya di hadapan Kaisar Romawi.
Kaisar: Menteri, buatkan untuk dia SK Pengangkatan.
Menteri: Baginda Kaisar, hal ini tidak masuk akal bila Baginda
membenarkan omongannya. Tawanan ini sudah tidak mau lagi memelihara hak
saudaranya yang dia lahir dan dibesarkan bersamanya. Bagaimanakah dia
akan dapat memelihara hak kita?
Kemudian Kaisar Romawi memerintahakan untuk memenggal leher tawanan yang
celaka tersebut. Setelah lehernya putus, kepalanya berputar
mengelilingi alun-alun sambil membaca ayat al-Quran, az-Zumar 19:
اَفَمَنْ حَقَّ عَلَيْهِ كَلِمَةُ الْعَذَابِ اَفَأَنْتَ تُنْقِذُ مَنْ فِى النَّارِ ؟
Apajah kamu hendak mengubah nasib orang-orang yang telah pasti
ketentuan adzab atasnya? Apakah kamu akan menyelamatkan orang-orang
yang berada dalam api neraka?
Kepala tawanan yang terkutuk tersebut berhenti di ujung alun-alun dan
tidak berkumpul dengan kedua kepala temannya. Dia kembali menuju siksa
Allah. Semoga Allah melindungi kita sekalian dari kesesatan.
mhn ridhonya klu di baca atau di copy boleh ga?
BalasHapusterima kasih semoga bermanfaat dunia akhirat
BalasHapus